Materi 6 Mahasiswa Unusa Berintelektual dengan anti kekerasan seksual, anti perundungan menjadi remaja asik tanpa usik

 


Pemateri : Hafid Algristian, dr. Sp.KJ

Mahasiswa Unusa Berintelektual dengan anti kekerasan seksual, anti perundungan menjadi remaja asik tanpa usik 

Menjadi remaja yang berintelektual, anti-kekerasan seksual, dan anti-perundungan adalah tujuan yang sangat baik. Ini melibatkan pengembangan karakter, pemahaman sosial, dan sikap yang positif terhadap orang lain. 

Penyekatan emosi adalah langkah pertama dalam kehilangan empati terhadap seseorang, contohnya jika ada orang yang sedang kesusahan dan reaksi kita tertawa. Saat kita tidak punya empati itu tandanya tidak memiliki toleransi. 

Bullying terdapat 5 macam yaitu 
Fisik : Menghalangi, Menyandang. Mendorong, Menjambak, Memukul, dsb.
Verbal : Panggilan Merendahkan, Mengolok, Ejek Fisik, Status Sosial, dsb.
Sosial : Pengucilan atau tidak ditemani, Gosip, Fitnah,dsb.
Cyber Bully : Di dunia digital, Komentar Negatif, Akun Anonym, dsb
Seksual : Mengintip, Menyebar Foto, Memaksa Lihat Pornografi, dsb

Faktor yang menyebabkan Terjadinya Bullying adalah ;
- Kurang Empati, terhadap orang yang lebih lemah/ berbeda dengan dirinya.
-Merasa Berbeda, Kurang percaya diri.
- Lemahnya Pengawasan.

Empat posisi dalam bullying 
-Pelaku 
-Penonton
-Korban
-Penolong

Nama : Agnys Zabrina Martiviani Putri 

Fakultas : Kesehatan 

Prodi : D4 Analis Kesehatan

Lihat juga blog teman saya : http://dewinta0701.blogspot.com/2023/09/resume-6-menjadi-generasi-asik-tanpa.html



 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

38 Mahasiswa Unusa Lolos Program Kampus Mengajar 2023: Siap Belajar Sambil Berdampak

Materi 12 Sosialisasi Learning Management System dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk Kesiapan Pendidikan Berbasis Digital di Unusa

Materi 10 Mahasiswa Unusa dalam generasi Aswaja An-Nahdliyah